A. Pendahuluan
Allah
menciptakan manusia beserta bumi dan langit dalam bentuk dan keseimbangan yang
paling baik. Manusia merupakan ciptaan Allah yang diberi kekuasaan untuk memanfaatkan
semua yang telah diciptakan oleh-Nya di langit maupun di bumi. Nikmat Allah
telah dilimpahkan kepada manusia, tinggal bagaimana manusia itu menjalankan dan
memanfaatkan alam. Manusia diciptakan tidak untuk ingkar kepada Allah, manusia
telah diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya dan dalam keseimbangan paling baik
lalu Allah juga telah mengkaruniakan dan memuliakan manusia dengan akal
yangmana manusia dapat menguasai seluruh alam. Allah mencela sikap manusia yang
musyrik, dan manusia yang menyia-nyiakan akalnya dank area kebodohannya
terhadap segala jalan kebahagiaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Allah menganugerahkan kehidupan manusia?
2. Bagaimana Tuhan melaknat iblis menjadi kafir?
3. Bagaimana manusia dimuliakan oleh Allah?
4. Bagaimana keimanan manusia menjadi yang utama?
C. Isi
1. Surat Luqman ayat: 20
ألم
ترواأن الله سخرلكم ما فى السموات وما فى الأرض واسبخ عليكم نعمه ظاهرة وباطنة ومن
الناس من يجادل فى الله بغير علم ولاهدى ولاكتاب منير (20)
Terjemahan:
“Tidaklah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmatnya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang
membantah tentang (ke-Esaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk tanpa
kitab yang memberi penerangan.”
Ayat
ini mengingatkan manusia dengan menanyakan apakah mereka tidak memperhatikan
tanda-tanda ke Esaan dan ke Kuasaan Allah dialam yang seluas ini? Apakah mereka
tidak memperhatikan bahwa Allah_lah yang menundukkan untuk mereka semua yang
ada di alam ini, sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari pada-Nya. Dialah
yang menjadikan matahari bersinar, sehingga siang menjadi terang benerang, maka
dapatlah manusia berusaha, dan sinar matahari itu dapat menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan yang akan menjadi bahan makanan bagi manusia. Bulan dan bintang
dijadikan bercahaya, yang mengarungi lautan. Diturunkannya hujan yang membasahi
bumi dan menyuburkan tumbuh-tumbuhan, dan airnya untuk minuman manusia dan
binatang, dan sebagian air itu disimpan dalam tanah sebagai persiapan musim kemarau. Dia
menjadikan aneka ragam barang tambang dan gas alam, listrik dan sebagainya,
yang semuanya itu dapat diambil manfaatnya oleh manusia. Tidaklah ada yang
sanggup menghitung nikmat Allah yang telah dilimpahkan-Nya
kepada manusia.
2.
Surat
Shod (38): 71-72
إذقال ربك للملئكة اني خا لق بثر ا من طين (71)
فا ذا سويته ونخت فيه من روحي فقعو له سجدين (72)
“Ingatlah
ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat”, “Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia
dari tanah. Maka, apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya dan ku-tiupkan
kedalamnya ruh ciptaan-ku; maka tunduklah kamu kepadanya dalam keadaan
bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, tetapi
iblis enggan bersujud dan dia sangat menyombongkan diri, juga adalah dia
termasuk termasuk orang-orang yang kafir.”
Al-mala’ al-ala’ yaitu peristiwa adam as. Bersama para malaikat dan
iblis. Ayat-ayat diatas menanyakan; ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat;” Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia, yakni adam, dari tanah
yang bercampur air. Maka, apabila aku telah menyempurnakan kejadian fisiknya
dan ku-tiupkan ke dalam ruh ciptaan-ku; maka tunduklah kamu semua serta
bersyukurlah secara spontan dan dengan mudah sebagai penghormatan kepadanya
dalam keadaan bersujud.” Maka serta merta dan segera tanpa menunda bahkan
berfikir bersujudlah para malaikat yang diperintah itu semua bersama-sama,
tetapi iblis enggan ikut bersujud dan dia sangat menyombongkan diri, juga
adalah dia sejak dulu dalam ilmu Allah termasuk orang-orang yang kafir.
3.
Surah
at-Tin ayat 4-5
لقد خلقنا ا لانسان في أحسن تقويم
( laqaad khlaqnal insaana
fii ahsani taqwim )
‘’ sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling
baik’’
Terjemahan :
Manusia
diciptakan dalam bentuk dan keseimbangan paling baik. Oleh karena itu Allah
bersumpah bahwa dia membentuk tubuh manusia dengan pembentukan yang
seutama-utamanya, dan menyusun perlengkapan tubuhnya itu dengan sebaik-baiknya,
Allah mempertegas lagi sumpahnya karena manusia itu dengan kelalaiannya
terhadap fungsi akal yang dengannya Allah memuliakan mereka seperti makhluk
hidup lainnya, sehingga mereka berbuat seperti apa yang diperbuatnya, mereka
tidak terhalang oleh rasa malu, dan tidak tertolak oleh celaan lebih-lebih
sebagian mereka berkata bahwa manusia itu diciptakan lebih cenderung pada
kejahatan. Maka Allah menjelaskan kerusakan anggapan itu bahwa ia menciptakan
manusia dengan ciptaannya yang terbaik lahir batin lalu memuliakannya dengan
akal yang dengannya ia dapat menguasai seluruh alam
ثم ردد ناه اسفل سا فلين
(Tsumma
radnahu asfala saafiliin)
‘’
kemudian kami jerumuskan dia ketempat yang sehina-hinanya (neraka)’’
Terjemahan:
Yakni
kami mengubah kedudukannya menjadi lebih rendah dari pada kebanyakan hewan yang
semula lebih renda darinya, karena hewan buas itu, menerkam mangsanya tiada
lain karena fitranya demikian, sehingga tidak menurunkan martabatnya, sedangkan
manusia karena menyia-nyiakan akalnya dan arena kebodohannya terhadap segala
jalan kebahagiaanya dan kebahagiaan orang lain, maka ia dapat berbalik menjadi
makhluk yang terhina. Orang-orang yang berbalik menjadi orang yang terhina
diantaranya orang-orang yang binasa pada peristiwa
banjir di zaman nabi Nuh as atau zaman-zaman yang lainnya dan
dalam peristiwa
yang lain pula, dan diantara orang yang sama dengan orang-orang yang telah
binasa, sehingga dalam kehidupan di alam yang akan
datang pun mereka akan mendapatkan tempat yang kembali yang sama, dan
orang-orang yang mendapatkan tempat kembali di neraka akan tersiksa dan merana.
4.
Al- Baqarah ayat 3
و الذ ين يوء منون بما انز ل اليك وما انزل منقبلك وبالاخرت هم
يوقنون
‘’Yaitu
mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat dan menafkahkan
sebagian rizki yang kami anugerahkan kepadanya’’
Terjemahannya:
Beriman kepada yang gaib. Termasuk
didalamnya beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, menundukan diri serta
menyerahkannya sesuai dengan yang diharuskan oleh iman itu. Tanda keimanan
seseorang iyalah melaksanakan semua yang diperintahkan oleh imannya itu.
Yang gaib,
ialah sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh panca indra pengetahuan tentang
yang gaib itu semata-mata berdasar kepada petunjuk-petunjuk Allah SWT.karena
kita telah beriman kepada Allah, maka kita beriman pula kepada firman-firman
dan petunjuk-petunjuk-Nya. Termasuk yang gaib: Allah, Malaikat, Hari Kiamat,
Surga, Neraka, Mahsyar, dan sebagainya.
D. Kesimpulan
Dari kelompok kami
dapat menyimpulkan uraian keterangan di atas jelas menyatakan bahwa posisi
manusia juga sebagai ciptaan Tuhan diantara makhluk-makhluk lain. Allah
menciptakan manusia sebaik-baik dari ciptaan-Nya, manusia adalah ciptaan yang
sempurna dengan dikaruniai akal sehat untuk berfikir luas bebas tanpa batas
juga tetap selalu beriman kembali dan berpegang teguh kepada-Nya serta tak
luput dari tugas manusia untuk selalu menjaga alam semesta yang berkesinambungan
dalam kehidupan sehari-hari termasuk penjelasan sikap khalifah Allah di muka
bumi ini.
E. Penutup
Kritik & Saran:
1. Jaga komunikasi terhadap teman-teman terutama teman sekelompok
2. Diskusikan bersama sebelum dikerjakan bersama
3. Jika mengalami kegagalan jangan patah semangat karena kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda
4. Dan bila kelompok kami ada kesalahan mohon dimaafkan, wassalam…
Daftar Pustaka
A.
Gani
H. Bustomi. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Semarang: Citra Effhar. 1993. Hlm.
648.
Abduh
Muhammad. Tafsir Juz’ama. Bandung: Sinar Baru. 1993. Hlm. 220.
M.
Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah. Pesan Keserasian Al-Qur’an. Lentera
Hati. 2009.
H.
Salim Bahreisy. Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier. Surabaya. PT
Bina Ilmu. 1993.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar