BAB
I
I. Pendahuluan
Al Qur’an merupakan firman Alloh yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai pedoman bagi manusia dalam menata
kehidupannya, agar memperoleh kebahagiaan lahir dan batin di dunia dan akherat.
Konsep-konsep yang di bawa Al Qur’an selalu relevan dengan problema yang di
hadapi manusia, karena itu turun untuk berdialog dengan setiap umat yang di
temuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problema tersebut, kapan dan dimanapun
mereka berada.
Al Qur’an yang diturunkan dalam kurun
waktu 23 tahun, yang dibagi dalam periode Makiyah dan Madaniyah, sebagai bukti
adanya hubungan dialegtis dengan ruang dan waktu jika Al Qur’an diturunkan.
Belum pernah terjadi dalam sejarah budaya
manusia ada suatu umat yang begitu tertarik memperhatikan kitab sucinya sebagai
mana halnya perhatian umat Muhammad. Ialah mu’zizat Muhammad yang abadi,
hujjahnya dan keterangannya begitu mantap, serta tersebar keseluruh alam. Tidak
aneh kalau Al Qur’an mempunyai kedudukan yang sungguh mulia dan mendapatkan
tempat yang agung di hati kaum muslimin.1
II. Rumusan Masalah
1. Apa arti kemu’jizatan Al Qur’an?
2. Apa saja segi kemu’jizatan Al Qur’an?
3. Kapan kemu’jizatan itu dapat dibuktikan?
1
Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar
M.A, Al Qur’an membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta : Ciputat Press,
Cet. IV, hlm.
BAB
II
III.
Isi
1.
Arti Kemu’zizatan Al Qur’an
I’jaz
(kemu’zizatan) dalam bahasa Arab adalah menisbatkan lemah kepada orang lain.
Allah berfirman :
“Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti
burung gagak ini, kalau aku dapat menguburkan mayat saudraku ini.”
(Al Maidah : 31)
Mu’jizat
dinamakan kelemahan karena manusia lemah untuk mendatangkan sesamanya, sebab
mu’jizat berupa hal yang bertentangan dengan adat, keluar dari batas – batas
faktor yang telah diketahui. I’jazul Qur’an (kemu’jizatan Al Qur’an) artinya : “Menetapkan kelemahan manusia baik secara
berpisah – pisah maupun berkelompok, untuk bisa mendatangkan sesamanya”. Dan
yang dimaksud kemu’jizatan Al Qur’an adalah memberi pengertian kepada mereka
dengan kelemahannya untuk mendatangkan sesama Al Qur’an. Menjelaskan bahwa kitab ini hak, dan Rosul yang membawanya
adalah rosul yang benar. Tujuannya hanya untuk melahirkan kebenaran mereka, menetapkan bahwa yang mereka bawa
adalah semata – mata wahyu dari Dzat Yang Maha Bijaksana, dan diturunkan dari
Allah Yang Maha Kuasa. Mereka menyampaikan risalah Allah dan yang tugasnya
memberitahukan dan menyampaikan. Oleh karena itu mu’jizat adalah dalil – dalil
dari Allah swt. Kepada hambaNya untuk membenarkan rasul dan nabi.2
2 Drs. H. Moh. Chudlori Umar, Drs. Moh. Matsna H.S,
Pengantar Study Al Qur’an, Bandung : Al Ma’arif, hlm.10
2.
Beberapa Segi Kemu’jizatan Al Qur’an
A.
Gaya Bahasa
Yaitu
adanya susunan yang indah yang berlainan dengan setiap susunan yang
diketahuinya dalam bahasa Arab. Al-Qur’anul Karim tidak bisa disamai oleh apaun
dalam susunanya. Al Qur’an bukan susunan syair dan bukan pula susunan prosa.
Hal itu telah dibuktikan oleh tokoh – tokoh sastra dan ahli pidato yang fasih,
seperti Walid bin Mughirah., Utbah bin Rabi’ah dan sastrawan lain.
B.
Susunan Kalimat Uslub
Yaitu
mengagumkan dan berbeda dengan semua uslub bahasa Arab. Al Qur’an muncul dengan
uslub yang begitu baik dan indah, bisa mengagumkan orang Arab karena langgam
dan keindahannya, keasikannya, dan kemanisan susunannya. Didalamnya tekandung
nilai istimewa dimana tidak akan terdapat dalam ucapan manusia yang menyamai
isi yang tekandung dalam Al Qur’an. Al Qur’an dalam semua keadaan dan fase
berada pada kedudukan yang paling atas yang akan menguasai semuanya.
Al Qur’an akan
tetap memancarkan nur dan hidayahnya, melimpahkan keaslian dan keagungannya,
mengalirkan kelembutan dan kebesaran, mengeluarkan keindahan dan kemegahan. Al
Qur’an senantiasa membawa bendera kemu’jizatan dan mengajak bertanding dengan
bangsa – bangsa dunia dengan penuh keyakinan dan kepercayaan sambil mengatakan
kebenaran dengan jelas, kuat dan mengatakan kekuatan serta kemampuan
kemu’jizatannya.
“Katakanlah
: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun
sebagai mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”
( Al Isra :
88)
C.
Segi Ketiga dari I’jaz
Yaitu adanya sifat Ijaz (simple) yang indah dan
kemegahan ucapan yang luar biasa diluar kemampuan manusia untuk menguasainya
atau mendatangkan persamaannya, karena hal itu berada diatas kemampuan kekuatan
manusia.
D.
Undang – undang Ilahi yang Sempurna
Undang – undang ilahi yang
sempurna uang melebihi semua undang – undang buatan manusia yang mereka kenal
sejak dahulu sampai sekarang. AlQur’anul Karim adalah yang menjelaskan pokok-
pokok aqidah, hukum – hukum ibadah, norma – norma keutamaan dan sopan santun,
undang – undang hukum ekonomi, politik, social dan kemasyarakatan. Al Qr’anlah
yang mengatur kehidupan keluarga dan masyarakat, dan Al Qur’anlah yang
meletakkan dasar – dasar kemanusiaan yang mulia, adil yang didengung – dengungkan para tokoh abad
duapuluh.
E.
Berita tentang Hal – hal yang Ghaib
Diantara segi
– segi kemu’jizatan Al Qur’an adalah pemberiahuan tentang hal – hal yang ghaib.
Dan itu adalah sebagai dalil yang jelas serta pasti, bahwa Al Qur’an bukan
perkataan manusia, tetapi perkataan dzat Yang Maha Tahu tentang hal – hal yang
ghaib, tidak ada hal yang samar bagi-Nya.
Seandainya Al
Qur’an itu buatan Muhammad seperti mereka duga, pasti akan jelas tanda – tanda
buatannya dalam berita – berita ghaib itu, sebab buktinya berbeda dengan yang
ia beritakan, dan Nampak jelas pula kedustaannya, padahal Muhammad saw jauh
dari sifat dusta kepada Allah swt.
Banyak contoh
dalam Al Qur’an merupakan berita – berita tentang masa depan dan semuanya telah
terbukti. Tidak samar lagi dalam pemikiran kita bahwa kisah – kisah yang terdapat
dalam Al Qur’an adalah termasuk berita tentang hal – hal ghaib masa lampau yang
diperlihatkan Allah kepada Rasul-Nya, sedangkan Rasul itu samasekali tidak
memiliki pengetahuan tentang kisah – kisah itu. Oleh karena itu Allah
menurunkan kisah Nuh kemudian diiringi dengan ayat ini, yaitu :
“Hal itu adalah antara berita penting tentang yang ghaib yang Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad) ; tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak pila
kaumu sebelum ini. Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah
bagi orang – orang yang bertaqwa.”
(QS. Hud : 49)
F.
Sejalan dengan Ilmu Pengetahuan Modern
Beberapa
petunjuk yang detail mengenai sebagian ilmu pengetahuan umum yang telah
ditemukan terlebih dahulu dalam Al Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan
modern. Teori Al Qur’an itu samasekali tidak bertentangan dengan teori ilmu
pengetahuan modern. Dari kemu’jizatan ini Al Qur’an telah menunjukan salah satu
firman Allah
“Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda – tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga, jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu.”
(S. Fushshilat : 53)
G.
Menepati Janji
Menepati janji
dlam segala hal yang diberitakan dan yang dijanjikan Allah kepada hambanya.
Janji terbagi dua :
1)
Janji Mutlak
2)
Janji Terbatas
Janji Mutlak
yaitu seperti janji Allah untuk menolong Rasul-Nya dengan mengeluarkan orang –
orang yang mengusir Rasul dari tanah airnya, dan member pertolongan kepada
orang – orang mu’min untuk mengalahkan orang – orang kafir. Hal itu dibuktikan
dalam firman Allah :
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
supaya Allah member ampunan kepadamu tehadap dosamu yang telah lalu dan yang
akan datang serta menyempurnakan nikmatNya atasmu dam memimpin kamu kepada
jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang
kuat(banyak).”
(S. Al – Fath
: 1-3)
Adapun janji
yang dibatasi yaitu janji yang bersyarat seperti syarat taqwa, sabar, menolong
agama Allah dan sebagainya. Allah berfirman :
“Hai orang – orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolonhmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(S. Muhammad :
7)
H.
Ilmu Pengetahuan ( Aqidah, Muamalah dan sebagainya)
Al Qur’an
datang dengan membawa berbagai ilmu pengetahuan tentang aqidah, hukum, etika,
muamalat, dan dalam berbagai lapangan lain dalam pendidikan dan pengajaran
politik dan ekonomi, filsafat dan sisoal begitupula dalam kisah – kisah, berita
serta dalam dasar – dasar diskusi dan perdebatan. Tidak diragukan lagi bahwa
segi ini adalah salahsatu segi kemu’jizatan yang paling jelas. Dalam Al Qur’an
dengan terperinci dan sempurna, dikuatkan dengan hujjah dan argumentasi,
setelah ia menghabiskan sebagian besar hidupnya tanpa mengetahui sedikitpun
tentang ilmu pengetahuan dan tidak pernah mengucapkan satu aqidah atau dasar
ilmu pengetahuan itu, atau satu hukum kecuali hal itu merupakan wahyu dari
Allah.
I.
Memenuhi Kebutuhan Manusia
Segi kemu’jizatan
ini sngat jelas sekali, bisa diketahui oleh setiap orang yang mau berfikir
tentang syari’at islam, Al Qur’an datang dengan membawa petunjuk – petunjuk
yang sempurna, fleksibel lagi luwes, memenuhi segala kebutuhan manusia pada
setiap tempat dan masa.
Hal itu akan
lebih jelas lagi apabila tujuan – tujuan luhur yang dimaksud Al Qur’an untuk
menyampaikan petunjuk dan bimbingannya. Disini ditampilkan, yaitu :
1)
Perbaikan individu.
2)
Perbaikan masyarakat.
3)
Perbaikan aqidah.
4)
Perbaikan ibadah.
5)
Perbaikan akhlak.
6)
Perbaikan hukum dan politik.
7)
Perbaikan urusan keuangan.
8)
Perbaikan urusan perang.
9)
Perbaikan kebudayaan ilmiah.
10) Membebaskan
akal dan pikiran dari segala macam khurafat.
J.
Berkesan dalam Hati
Pengaruh
yang besar yang ditimbulkan dalam hati pengikut – pengikut dan musuh –
musuhnya., sehingga karena pengaruh yang besar itu, orang – orang musyrik
sendiri keluar pada tengah malam untuk mendengarkan bacaan Al Qur’an dari orang
– orang Islam sehingga mereka salinh member peringatan agar tidak mendengarkan
Al Qur’an serta mengeraskan suara gaduh ketika Muhammad membacanya, agar orang
– orang tidak mempercayainya.
3.
Kapan Kemu’jizatan itu dapat dibuktikan?
Sifat
kemu’jizatan itu tidak dapt dibuktikan, kecuali apabila tiga faktor telah
terpenuhi, yaitu :
1)
Adanya tantangan (ajakan bertanding dan berlomba).
2)
Yang mendorong untuk menangkis tantangan itu masih
ada.
3)
Yang menghalang – halangi sudah tidak ada.
Faktor pertama
yaitu adanya tantangan : Al Qur’an (mu’jizat Muhammad) menantang orang – orang
Arab khusunya, dan manusia pada umumnya dibawa oleh seorang nabi yang ummy. Ia
dating kepada mereka dengan membawa kitab yang agung ini dengan maksud
menandingi mereka. Padahal mereka pemimpin – pemimpin sastrawan dan gembong –
gembongnya mengajak mereka untuk menandingi Al Qur’an dengan susunan kalimat
yang kuat gaya Bahasa yang mempesona yang bias menggetarka semangat serta
mendorong untuk ikut lomba.
Faktor kedua
dorongan Menangkis Tantangan : Al Qur’an mengajak mereka mengikutinya dan
meyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Rasul berkata kepada mereka : “Sesungguhnya hujjah atas kebenaranku adalah
kitab yang diwahyukan Allah kepadaku ini, maka apabila kalian tidak membenarkan
aku, dalam hal tersebut, aku akan mengajak bertanding kepada kalian untuk
mendatangkan semisalnya atau semisal surat Al Qur’an. Kalau kalian lemah, maka
itu berarti tanda kebenaranku dan dalil missiku kepada kalian.”
Factor
ketiga, hilangnya segala rintangan : tidak adanya hal yang melarang mereka
untuk menandingi Al Qur’an, karena Al Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab
yaitubahasa mereka, lafazhnya dari huruf – huruf Arab, dan redaksinya memakai
uslub orang Arab.
BAB
III
I.
Kesimpulan
Dari
makalah dapat di ambil kesimpulan bahwa Al-Qur'an ini adalahMukjizat terbesar
yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Kita tahu bahwa setiap Nabi
diutus Allah selalu dibekali mukjizat untuk meyakinkan manusia
yang ragu dan tidak percaya terhadap pesan atau misi yang dibawa oleh Nabi.3
Al
Qur’an adalah benar wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw buka
karangan nabi Muhammad, apalagi syair – syair dari penyair – penyair mereka. Mu’jizat
adalah keistimewaan yang diberikan Allah swt kepada nabi dan rasul berupa
sesuatu yang luar biasa, yang berfungsi sebagai risalah-Nya, bertujuan untuk
melemahkan dan mengalahkan musuh yang menentangnya dan tidak ada seorangpun
yang dapat menandinginnya.4
Dalam
sejarah kemunculan dan berkembangnya pembinaan tentang Kemukjizatan Alquran ,
terlihat bahwa para ahli berbeda pendapat dalam melihat aspek-aspek
kemukjizatan Alquran yang dipandang penting. Beberapa aspek kemu’jizatan Al
Qur’an ialah gaya Bahasa, susunan kalimat uslub, segi ketiga dari I’jaz, undang
– undang ilahi yang sempurna, berita tentang hal – hal ghaib, sejalan dengan
ilmu pengetahuan modern, menepati janji, ilmu pengetahuan, memenuhi kebutuhan
manusia, berkesan dalam hati.
Kemurnian
dan keontetikan Al Qur’an dijamin oleh Allah swt dan senantiasa terjaga dari
jaman nabi Muhammad saw masih hidup sampai hari kiamat kelak.
3Http://bamkuluq.blogspot.com/2008/11/kemukjizatan-alquran.html
(diakses pada tanggal 31 Oktober 2014 pukul 20.00 WIB)
4Http://qzsanty.blogspot.com/2014/10/aspek-aspek-kemujizatan-al-quran.html
(diakses pada tanggal 1 November 2014 pukul 16.15 WIB)
DAFTAR
PUSTAKA
Al Munawar, said Agil Husin, Al
Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Ciputat : Ciputat Press, 2005,
Cet IV.
Moh. Mats, Moh Chudlori, Pengantar
Study Al Qur’an, Bandung : Al Ma’arif, 1987,
http://bamkuluq.blogspot.com/2008/11/kemukjizatan-alquran.html
(diakses pada tanggal 31 Oktober 2014 pukul 20.00 WIB)
http://qzsanty.blogspot.com/2014/10/aspek-aspek-kemujizatan-al-quran.html
(diakses pada tanggal 1 November 2014 pukul 16.15 WIB)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar